Logistik memegang peranan penting dalam kebutuhan masyarakat untuk mengangkut barang dari satu lokasi ke lokasi lain. Peluang layanan logistik diperluas dengan digunakan oleh orang-orang sebagai mitra bisnis yang bertindak sebagai mitra logistik untuk bisnis dan pemilik tunggal. Alhasil, penyedia jasa logistik mulai menerapkan layanan pengiriman berbasis online untuk mencapai kepuasan masyarakat Indonesia atas penggunaan jasa logistik.
Mengenali tiga tahapan penting dalam pendistribusian barang
Selama ini kita hanya mengetahui bahwa barang tiba dengan selamat. Konsumen tidak memikirkan bagaimana atau seperti apa tahap distribusi suatu produk nantinya. Ternyata, proses pengiriman barang dagangan tidak sesederhana yang kita bayangkan.
Tahap distribusi produk terdiri dari tiga mil: first mile, middle mile, dan last mile, menjadikannya bagian terpenting dari proses rantai pasokan. Hampir semua perusahaan memperkenalkan transportasi darat untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain karena lebih murah dibandingkan transportasi laut atau udara. Fase individu dijelaskan di bawah ini.
First Mile
Ini adalah langkah pertama dalam proses rantai pasokan. First Mill didefinisikan sebagai fase pemindahan barang dari pabrik ke pusat distribusi atau gudang. Perlu diingat bahwa definisi first mill memiliki arti yang berbeda tergantung pada jenis perusahaan dan bisnis individu. Misalnya, dalam industri manufaktur, itu didefinisikan sebagai pergerakan barang dari pabrik ke gudang.
Industri pertanian mendefinisikan bahwa penjual dapat membeli produk pertanian dari petani dan menjualnya kembali di toko grosir. Perusahaan e-commerce didefinisikan sebagai proses penerimaan barang dari pengecer dan menyerahkannya ke penyedia layanan logistik eksternal yang mengirimkan barang ke pengguna akhir. Contoh penyedia layanan logistik yang saat ini menggunakan first mile yang dominan di perusahaan e-commerce antara lain Gosend, JNE, Grab dan SiC epatExpress.
First mill adalah proses penentuan ketersediaan produk sebelum konsumen akhirnya membeli melalui penjual, toko, atau situs e-commerce, karena mempengaruhi waktu tunggu pengiriman oleh konsumen yang dianggap sangat penting. Pengiriman mil pertama biasanya direncanakan karena sangat erat kaitannya dengan rantai pasokan perusahaan.
Midle Mile
Tahap kedua adalah mil tengah. Ini didefinisikan sebagai proses klasifikasi barang dari gudang ke distributor yang didistribusikan di berbagai wilayah. Middle Miles dibutuhkan oleh hampir semua bisnis, termasuk: B. Industri ritel, FMCG, farmasi dan bahan makanan dengan pusat distribusi di kota-kota besar, termasuk kota-kota pedesaan. Sebagai contoh, Alfamart dan Indomaret memiliki bisnis ritel, yang keduanya memiliki banyak gudang di setiap kota tempat mereka beroperasi. Hal ini dikarenakan toko dealer menjamin bahwa persediaan selalu tersedia pada saat konsumen ingin membeli.
Fase ini adalah kunci untuk mengurangi inefisiensi distribusi produk di daerah-daerah yang terdesentralisasi. Keuntungan memiliki perusahaan atau pemilik tunggal yang mengadopsi proses jarak menengah adalah lebih mudah untuk mengurangi biaya daripada jarak tempuh pertama dan terakhir. Selain itu, perusahaan dapat mengamankan persediaan lebih cepat di area yang jauh dari lokasi produksi asli.
Penyedia layanan logistik yang menerapkan proses Middle Mile biasanya adalah perusahaan truk atau kargo seperti Lintas, Kargo Tech, Deliveree, dan Gobox. Penyedia jasa logistik ini merupakan perusahaan angkutan barang yang mencari solusi untuk menekan biaya transportasi yang tinggi di Indonesia dengan tetap menggunakan teknologi digital pada produknya.
Last Mile
Tahap terakhir dari proses rantai pasokan adalah mil terakhir. Barang yang dikirim ke toko dealer dapat langsung dikirim ke konsumen, atau konsumen dapat membeli dan mengakses barang langsung di toko. Langkah ini sangat penting. Hal ini dikarenakan pelanggan menyediakan penyedia jasa logistik atau shop point agar barang yang dipesan dalam keadaan baik tanpa kendala.
Penyedia layanan Logistik yang menggunakan Layanan Last Mile adalah bisnis inti dari perusahaan pos dan kurir seperti Pos Indonesia, JNE, TIKI dan FedEx. 4.444 orang yang sudah lama berkecimpung di departemen bisnis atau logistik mungkin sudah familiar dengan fase-fase di atas. Setiap industri biasanya memiliki proses pengiriman yang berbeda-beda.